![]() |
Gambar Ilustrasi |
Zonairwan.com, Yogya - 'Hemat Pangkal Kaya', mungkin itu adalah pepatah
yang selalu diajarkan orang tua kepada anaknya sewaktu masih kecil.
Uang jajan harus disisihkan untuk ditabung. Menyuruh anak menabung, para
orang tua juga kerap mengajarkan pepatah 'sedikit demi sedikit,
lama-lama menjadi bukit'.
Di masa sekarang, sebagian orang masih percaya menyimpan uang,
mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, memilih barang-barang berharga
miring setara dengan memperbanyak pundi-pundi uang.
Meski demikian, pemahaman ini tidak sepenuhnya benar. Menabung dan
berhemat saja tidak akan pernah membuat seseorang menjadi kaya raya.
Berikut 4 alasan menabung dan berhemat seumur hidup tak akan buat Anda kaya seperti dikutip dari hipwee:
1. Menabung bukan jalan keluar masalah keuangan
Menabung adalah hal yang berusaha
ditanamkan oleh orang tua dan guru di sekolah semenjak kecil. Menabung
seakan jadi jalan keluar bagi seluruh permasalahan keuangan. Jika
seseorang menabung, maka dia akan aman dari berbagai masalah keuangan.
Padahal, ini tidak sepenuhnya benar. Saran untuk menabung dan
menyisihkan uang hanya relevan bagi satu atau dua generasi sebelum
sekarang. Pada masa dulu, orang menyisihkan uang setiap bulan dari
pendapatan, kemudian digunakan sebagai uang pensiun.
Jika hal itu dilakukan sekarang maka nominal yang didapat tidak akan
memadai dan tidak mencukupi kebutuhan hidup. Menyisihkan uang dari
pendapatan dan menabung memang akan membuat punya uang tambahan, tapi
tidak akan berpengaruh secara signifikan untuk kesejahteraan jangka
panjang.
2. Nilai uang terus berkurang
Depresiasi nilai uang terus terjadi
setiap hari. Hal ini tidak lepas dari sejarah bagaimana Amerika Serikat
mengubah standar nilai uang yang dianutnya.
Pada tahun 1971 Presiden AS Richard Nixon memutuskan bahwa AS akan
keluar dari penggunaan standar emas. Amerika kemudian menganut sistem
currency mengambang, yang mendasarkan nilai mata uangnya pada nilai
kredit dan kepercayaan publik.
Mulai saat itu, nilai uang sudah tidak lagi stabil karena tidak
dijamin oleh komoditas apapun. Naik dan turunnya nilai uang ditentukan
oleh kondisi pasar dan stabil atau tidaknya nilai kredit suatu negara.
Kondisi ini tidak hanya berdampak pada Amerika semata. Karena posisi USD
sebagai mata uang internasional, secara otomatis seluruh negara juga
mengikuti sistem mata uang mengambang.
Saat ini, nilai mata uang termasuk Rupiah naik-turun secara
fluktuatif sesuai dengan tingkat inflasi, situasi, dan kepercayaan
pasar. Sejumlah uang yang bisa mencukupi kebutuhan saat ini belum tentu
bisa membeli barang yang sama dalam beberapa tahun mendatang.
Uang kini bermusuhan dengan waktu. Semakin lama menabung memang akan
bertambah banyak, tapi nilai simpanan itu sendiri bisa jadi malah
bertambah turun.
3. Menabung hanya mengurangi beban keuangan
Berhemat dan mengurangi pengeluaran
tidak bukan cara efektif untuk menjadi kaya. Penasihat keuangan di laman
MoneyNing, David Ning menyebut kalau tabungan atau simpanan hanya akan
mengurangi beban keuangan, tapi tetap tidak akan membuat kaya.
David Ning mengibaratkan uang yang disimpan sebagai jalanan nyaman
selepas jalan berlubang panjang dalam perjalanan. Mereka yang hanya
menabung memang bisa menikmati jalan nyaman tanpa lubang, tapi bukan
tidak mungkin 500 meter ke depan jalanan akan kembali buruk.
4. Menyimpan uang adalah kegiatan pasif
Mengurangi pengeluaran dan menyimpan uang tidak akan pernah membuat seseorang jadi kaya.
Dalam laman Rich Dad dijelaskan, bahwa kunci untuk mencapai kekayaan
adalah membuat uang simpanan bekerja. Menyimpan uang adalah kegiatan
pasif. Uang yang lama disimpan di bank akan lebih banyak berkurang
karena dana administrasi bank, sementara bunganya tidak seberapa. (ISD)